KISAH SANGKURIANG DAN GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

No Comments
Dulu, ada sebuah kerajaan di Tanah Priangan. Tinggal keluarga bahagia. Mereka adalah seorang ayah dalam bentuk anjing, namanya Tumang, seorang ibu yang disebut adalah Dayang Sumbi, dan seorang anak yang disebut Sangkuriang.

Suatu hari, Dayang Sumbi meminta anaknya untuk pergi berburu dengan anjing kesayangannya, Tumang. Setelah berburu sepanjang hari, Sangkuriang mulai putus asa dan khawatir karena ia berburu rusa no. Kemudiania berpikir untuk menembak anjingsendiri. Kemudian ia mengambil hati anjing dan dibawa pulang.

Segera Dayang Sumbi menemukan bahwa itu bukan rusa tuas tapi ini Tumang, anjing sendiri. Jadi, Dia sangat marah dan memukul kepala Sangkuriangitu. Dalam insiden itu, Sangkuriang terlukadan mendapat lukakemudian dilemparkan jauh dari rumahmereka.

Tahun pergi tinggal, Sangkuriang telah perjalananbanyak tempat dan akhirnya tiba di sebuah desa. Diabertemu dengan seorang wanita cantikdan merasa jatuh cinta dengan dia. Ketika mereka sedang mendiskusikan rencana pernikahan mereka, Wanita itu menatap luka di kepala Sangkuriangitu. Ini cocokuntuk luka anaknya yang telah meninggalkan severall tahun sebelumnya. Segera ia menyadari bahwa ia merasakan jatuh cinta dengan anaknya sendiri.

Dia tidak bisa menikahi dia tapi bagaimana mengatakannya. Kemudian, ia menemukan jalan. Dia membutuhkan sebuah danau dan perahu untuk merayakan hari pernikahan mereka. Sangkuriang harus membuat mereka dalam satu malam. Dia membangun sebuah danau. Denganfajar hanya saatpergi dan perahu hampir selesai. Dayang Sumbi harus menghentikannya. Kemudian, dia menerangi horison bagian timurdengan sinar. Ini membuat ayam berkokokuntuk hari baru.

Sangkuriang gagal menikahinya. Dia sangat marah dan menendang perahu. Rasanya lebih dan menjadi gunung Tangkuban PerahuBandung.




THE STORY OF SANGKURIANG AND TANGKUBAN PERAHU MOUNTAIN

Once, there was a kingdom in Priangan Land. Lived a happy family. They were a father in form of dog,his name is Tumang, a mother which was called is Dayang Sumbi, and a child which was called Sangkuriang.

One day, Dayang Sumbi asked her son to go hunting with his lovely dog, Tumang. After hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried because he hunted no deer. Then he thought to shot his own dog. Then he took the dog liver and carried home.

Soon Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang's, his own dog. So, She was very angry and hit Sangkuriang's head. In that incident, Sangkuriang got wounded and scar then cast away from their home.

Years go bye, Sangkuriang had travel many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and felt in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound in Sangkuriang's head. It matched to her son's wound who had left severall years earlier. Soon she realized that she felt in love with her own son.

She couldn't marry him but how to say it. Then, she found the way. She needed a lake and a boat for celebrating their wedding day. Sangkuriang had to make them in one night. He built a lake. With a dawn just moment away and the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it. Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowed for a new day.

Sangkuriang failed to marry her. She was very angry and kicked the boat. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.
MAKALAH PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

MAKALAH PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

No Comments


BAB I
PENDAHULUAN



A.   Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, yang mana didalamnya mencakup beberapa hal diantaranya adalah: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti:  di dalam mengembangkan sebuah kurikulum juga harus menganut beberapa prinsip dan melakukan pendekatan terlebih dahulu, sehingga di dalam penerapannya sebuah kurikulum dapat mencapai sebuah tujuan seperti yang di harapkan. Dan mengenai prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum akan kami jelaskan selengkapnya dalam pembahasan.


B.   Rumusan Masalah
1.   Apakah pengertian dari pengembangan kurikulum?
2.   Menjelaskan prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan kurikulum?
3.   Apa saja yang termasuk dalam prinsip-prinsip dasar  pengembangan kurikulum?

C.   Tujuan
       Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan kurikulum yang dibimbing oleh dosen Masrifa Hadayani,S.Ag,M.Pd serta untuk mengetahui seperti apa prinsip-prinsip  dalam pengembangan kurikulum.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang.

B.   Prinsip-Prinsip  Dasar Dalam Pengembangan Kurikulum
Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip dasar yang harus kita perhatikan. agar kurikulum yang kita jalankan benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan. Prinsip-prinsip dasar yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip  dasar yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dasar dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1.   Prinsip relevansi; kurikulum merupakan rel-nya pendidikan untuk membawa siswa dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta membekali siswa baik dalam pengetahuan,sikap maupun keterampilan sesuai dengan tuntunan dan harapan masyarakat.oleh sebab itu,pengalaman-pengalaman belajar yang disusun dalam kurikulum harus relevan dengan kebutuhan masyarakat.inilah yang dimaksud prinsip relevansi.ada dua macam relevansi,yaitu relevansi internal  dan relevansi eksternal.relevansi internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen-komponennya,yaitu serasi antara tujuan yang harus dicapai,isi,materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa,strategi atau metode yang digunakan serta alat penilain untuk melihat ketercapain tujuan.relevansi internal ini menunjukan keutuhan suatu kurikulum.
2.   Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi: Flexible dalam memilih program pendidikan serta fleksibilitas dalam mengembangkan program pengajaran.
3.  Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah,dan antara berbagai tingkat bidang studi dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi; prinsip efisiensi berhubungan dengan perbandingan antar tenaga,waktu,suara,dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh kurikulum dikatakan memiliki tingkat efesiensi yang tinggi apabila dengan sarana,biaya yang minimal dan waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal.betapa pun bagus dan idealnya suatu kurikulum,manakala menuntut peralatan,sarana dan prasarana yang khusus serta mahal harganya,maka kurikulum itu tidak praktis dan sukar untuk dilaksanakan.kurikulum harus dirancang untuk dapat digunakan dalam segala keterbatasan.    
5.   Prinsip efektivitas; prinsip efektivitas berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.terdapat dua sisi efektivitas dalam suatu pengembangan kurikulum.pertama,efektivitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas.kedua,efektivitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Adapun Prinsip-prinsip dasar  khusus dalam  pengembangan kurikulum yaitu:
1.   Berkenaan dengan tujuan pendidikan
Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan.tujian pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang,menegah,jangka pendek.
2.   Berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Dalam memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum
Berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.
3.   Berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Pemilihan proses belajar-mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal apakah metode atau teknik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk mengajar bahan peljaran  
4.   Berkenaan dengan pemilihan media dan alat pembelajaran.
Proses belajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pembelajaran yang tepat.
5.   Berkenaan dengan pemilihan kegiatan
Penilaian merupakan bagian intergral pengajaran,perlu diperhatikan:
a.   Penyusunan alat penilaian (test)
b.   Perencanaan suatu penilian
c.   Pengolahan hasil penil
Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
1.  Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2.   Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3.  Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5.  Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara penerapan satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum sebelumnya, yang justru tampaknya sering kali terabaikan. Karena prinsip-prinsip itu boleh dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum. Dalam mensikapi suatu perubahan kurikulum, banyak orang lebih terfokus hanya pada pemenuhan struktur kurikulum sebagai jasad dari kurikulum . Padahal jauh lebih penting adalah perubahan kutural (perilaku) guna memenuhi prinsip-prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum tersebu

BAB III
PENUTUP


A.   Kesimpulan
Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip dasar yang harus kita perhatikan;adapun prinsip-prinsip didalam pengembangan kurikulum menjadi dua kelompok yaitu pertama: prinsip – prinsip umum : a.   relevansi, b.  fleksibilitas, c. kontinuitas, d. praktis, e. efektivitas. Kedua  prinsip-prinsip khusus :a.  prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan,b.  prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, c. prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar,d. prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, e.  prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.serta adanya prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum yang terkait dengan kurikulum satuan pendidikan.

B.   Krtik Dan Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan didalam pembuatan makalah ini.oleh karena itu,dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran baik dari dosen pemimbing maupun dari pembaca budiman.atas kritik dan saran nantinya  kamis ucapkan terima kasih.


                                                                         
DAFTAR PUSTAKA


Dra, Subandijan.1996.Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum.Jakarta:PT.Raja Grafindo
Soetopo,Hendiyat.1982.Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum.Jakarta:Bina Aksara
Idi.Abdullah.2009.Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik.Jogjakarta:Ar-Ruzz Meda
Wina,Sajaya.2008.Kurikulum Dan Pembelajaran.Jakarta:Kencana
Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pengembangan kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Stylo

Superb