MEMAHAMI PANCASILA : MEMBANGUN DEMOKRASI

MEMAHAMI PANCASILA : MEMBANGUN DEMOKRASI

No Comments

Oleh : Heru Lelono, Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Hubungan Masyarakat
 
Membaca ratusan kali transkrip pidato Bung Karno dihari ketiga sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai, tentang dasar Indonesia merdeka; yang kemudian menjadi Pancasila, seakan tak pernah habis kita menggali inspirasi dari isi kalimat-kalimat yang terucap.  Kehadiran seorang pemimpin yang tepat waktu, tepat jaman dan tepat karakter pasti akan melahirkan kemaslahatan bagi seluruh bangsa yang dipimpinnya. Walau karakter seorang pemimpin  sering tidak selalu tepat di setiap jaman dengan kondisinya, namun bicara kemerdekaan Indonesia saat itu, sulit mencari sosok berkarakter kuat dan tepat seperti Bung Karno. Secara khusus saat bicara tentang dasar Indonesia merdeka, kalimat-kalimat Bung Karno sungguh menggelorakan semangat bangsa ini untuk tegap membusungkan kemampuannya untuk merdeka. Merdeka lahir batin untuk membangun tanah airnya Indonesia.


Seperti kalimat beliau: “Zwaarwichtig akan perkara yang kecil-kecil” yang maksudnya, selalu njlimet dalam membicarakan hal-hal sepele; tetap saja relevan bila digunakan sebagai inspirasi  kondisi politik hari ini. Bukankah hal itu yang masih sering terjadi di kehidupan politik bangsa ini. Ketika rakyat sudah berada di ujung tanduk kekhawatiran atas kesulitan menghidupi keluarganya, masih saja politisi tempat penitipan aspirasi berdebat bagi kepentingannya yang serba sesaat. 


“Kalau harus selesai dulu, sampai njlimet, kita tidak akan mengalami Indonesia merdeka, sampai dilobang kubur”, kalimat mudah yang tak murah. Karena saat ini penuh makna sebagai kaca bagi semua. Kalau kehidupan politik bangsa ini masih saja diisi dengan debat kusir, caci maki, njlimet tanpa arti dan berpegang kepada kebenarannya sendiri-sendiri, tumbanglah jembatan emas yang dibangun para pendahulu. 


Semua kalimat yang mengemuka di dalam pidato hari itu adalah atas permintaan Ketua sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai, agar Bung Karno menyampaikan pendapatnya. Inti yang hendak dicapai dalam sidang itu adalah disusunnya dasar Indonesia Merdeka. Dari pidato itulah Bung Karno mengemukakan pendapatnya tentang dasar Indonesia merdeka, yang kemudian menjadi awal lahirnya dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.


Semua pemikiran yang dikemukakan Bung Karno tentang dasar-dasar bernegara dan berbangsa dalam pidato itu berhasil membangun sebuah gumpalan semangat bersama, kalau tidak dikatakan sebagai embrio kesepakatan. 


Dasar mendirikan sebuah negara menurut Bung Karno, bukan sesuatu yang digagas secara instan, namun jauh hari sebelum negara itu lahir atau merdeka. Dengan memberikan contoh seperti yang dilakukan Lenin di Uni Soviet, Adolf Hitler di Jerman, Ibn Saud di Saudi Arabia, juga dr.Sun Yat Sen dengan San Min Chu I-nya di Tiongkok, Bung Karno mengatakan bahwa dasar-dasar yang dikemukakannya telah terpikirkan pada tahun 1918, seperti dasar Kebangsaan. 


Sambil mengutip definisi Ernest Renan yang mengatakan bahwa syarat berbangsa adalah kehendak bersatu, Bung Karno menyampaikan pemahaman atas kesadarannya bahwa rakyat Indonesia terdiri dari berbagai perbedaan. Apakah suku, golongan juga agama. Bung Karno meyakini bahwa Tuhan telah menciptakan kesatuan-kesatuan dalam kehidupan di bumi, dan kesatuan dari beribu pulau dan lautan di Indonesia itulah tanah air Indonesia. Selain Kebangsaan Indonesia, dasar-dasar utama lain yang dikemukakan Bung Karno dalam sidang itu adalah kedua, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, ketiga Mufakat atau Demokrasi, keempat  Kesejahteraan Sosial, dan kelima adalah Ketuhanan. Kesimpulan yang ingin dikemukakan Bung Karno tentang dasar negara adalah bahwa Indonesia Merdeka bukan terjadi begitu saja, namun melalui perjuangan atas dasar-dasar yang digagas jauh sebelumnya. Sehingga apabila saat ini kita memiliki Pancasila, itu adalah dasar. 


Pancasila adalah pondasi Indonesia Merdeka. Pancasila adalah pondasi bagi Jembatan Emas. Pancasila adalah dasar atau pondasi bagi seluruh arah gerak bangsa Indonesia dalam mencapai masa depannya. Pancasila bukan pintu, bukan jendela, bukan atap, apalagi hiasan ruang tamu semata. Sekali lagi Pancasila adalah dasar, pondasi yang harus selalu dipertahankan agar tetap kokoh. Agar pilar, dinding, pintu sampai atap diatasnya selalu berdiri tegak. Agar Indonesia tetap tegak berdiri, berdaulat kuat dengan kakinya sendiri, walau badai persoalan apapun mendera.


Bung Karno mungkin memang pemimpin tepat yang dikirim Tuhan di masa itu. Pemimpin bisa berganti, namun Indonesia akan tetap berdiri tegak. Pondasi telah dibangun kuat, dan jembatan telah berdiri kokoh untuk dilalui. Berpulang kepada bangsa Indonesia, apakah akan memiliki pemimpin-pemimpin selanjutnya yang memahami benar, mengapa para pendahulu rela mengorbankan nyawa untuk meraih Indonesia Merdeka. Indonesia Merdeka yang digagas dan diperjuangkan dengan dasar Kebangsaan, Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan. Bukan Indonesia Merdeka yang didasari kepentingan sempit ego orang per-orang, golongan, agama apalagi Partai Politik.


 Membangun Demokrasi
Setiap momen dalam dinamika politik akan bisa melahirkan manfaat atau sebaliknya bencana bagi usaha membangun sebuah kehidupan demokrasi. Momen politik utama yang memberi pengaruh terbesar adalah Pemilihan Umum. Apakah itu pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, pemilihan umum Kepala Daerah, dan pemilihan Presiden. Hari-hari ini bangsa Indonesia sedang mengarungi bahtera momen yang paling berpengaruh itu. Pemilihan Umum  DPR dan Pemilihan Presiden. 

Berkaca kepada Pemilu sebelumnya, kita lihat saja hasil Pemilu tahun 2009. Saya pada awalnya menilai bahwa hasil Pemilu 2009 adalah terbaik sejak era Reformasi dikumandangkan. Pemerintah terbentuk dari Partai Demokrat, pemegang suara terbanyak dalam Pemilu DPR atau Partai Politik. Dan Presiden SBY hadir dari Partai Demokrat pula. Dalam usaha memperkuat hasil pesta politik yang semakin demokratis tersebut, SBY kemudian menggagas konsep penguatan kehidupan demokrasi itu dengan membangun Sekretariat Gabungan Partai Politik pendukung Pemerintah, yang kemudian dikenal sebagai Setgab Koalisi. Hampir pasti gagasan ini berdasar kepada niat baik agar jalannya pemerintahan menjadi lebih baik dan hubungan lembaga dengan DPR semakin jelas, kokoh dan akhirnya bermanfaat bagi seluruh rakyat. Namun apa yang kita saksikan akhir-akhir ini ternyata tidak seperti harapan yang ada. Ketidak harmonisan hubungan antara partai politik yang tergabung didalam Setgab Koalisi, seperti api di dalam sekam. Hal ini merugikan semuanya, terutama bagi usaha membangun demokrasi bangsa ini. 


Pemilu 2014 sudah di depan mata, bahkan sudah berlangsung. Tentu seluruh rakyat negeri ini berharap kehidupan politik dan demokrasi Indonesia semakin baik dari sebelumnya. Saya usulkan, sebaiknya partai politik yang merasa memiliki kesamaan garis idealisme dengan partai politik yang lain, dari saat ini sudah membangun kesepakatan , apakah itu bernama koalisi atau apapun. Sehingga dasar koalisinya nanti berdasar kepada kesamaan idealisme untuk membangun bangsa. Saya khawatir apabila koalisi itu dibentuk setelah Pemilu seperti sebelumnya, maka yang terjadi hanyalah koalisi sesaat yang dasarnya untuk hitungan keperluan jumlah suara saat itu semata. 


Benar, bahwa siapapun Presiden RI akan selalu menghitung jumlah suara di DPR. Karena dengan konstitusi yang ada sekarang, sebaik apapun kebijakan Pemerintah, tak akan serta merta bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat sebelum diundangkan oleh DPR. Pemerintah menyusun kebijakan dengan prinsip teknis profesionalisme, namun kebijakan itu bisa dijalankan setelah mempertaruhkan nyawanya mengarungi gelombang proses politik di DPR. Sekali lagi untuk membangun demokrasi menjadi lebih baik, partai politik peserta Pemilu juga harus semakin jelas garis sikapnya.


Selain itu, pemilihan Presiden-pun menjadi faktor utama semakin baiknya demokrasi bangsa ini atau tidak. Untuk hal ini, saya berpikir sebaiknya rakyat lebih aktif menyuarakan aspirasi tentang siapa Pemimpin atau Presiden harapannya nanti di Pemilu 2014. Lebih baik, misalnya 150 juta rakyat calon pemilih hari ini menyuarakan 150 juta nama calon harapannya, daripada rakyat nanti akhirnya terpojokkan pilihannya hanya pada calon yang digadang-gadang sendiri oleh Partai Politik. Untuk itu partai politik seharusnya kembali ke habitat sejatinya sebagai wadah aspirasi rakyat. Kalau partai politik menjalankan kesejatiannya secara benar, mereka seharusnya mendengarkan suara rakyat sebelum mengajukan calonnya, bukan sebaliknya.


Apabila kembali membaca transkrip pidato Bung Karno di dalam sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai, bisa kita bayangkan, sebenarnya apa yang ada di benak Bung Karno, dr.Soekiman, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Abikoesno, Lim Koen Hian, Yamin, Prof.Soepomo, Moenandar, dan para tokoh nasional peserta sidang yang lain. Mereka ingin Indonesia Merdeka menjadi negara bangsa yang bebas, selalu bersatu melindungi semua rakyatnya dengan adil, mufakat atau demokrasi. 


Bahkan dalam bagian pidatonya Bung Karno dengan lantang mengatakan: ”Karena monarki “vooronderstelf erfelijkheid”-turun-temurun. Saya seorang Islam, saya demokrat karena saya orang Islam, saya menghendaki mufakat (demokrasi), maka saya minta supaya tiap-tiap kepala negarapun dipilih. Jikalau suatu hari Ki Bagus Hadikoesoemo misalnya jadi Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, jangan anaknya sendiri otomatis menggantikannya. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarki itu”. 


Bangsa ini sudah dibangunkan jembatan emas. Pelajaran yang diberikan para pendahulu saat memperdebatkan gagasan atas dasar negara, sepantasnya dimanfaatkan untuk membangun kehidupan demokrasi yang lebih baik ditanah air. Mungkin kita hari ini perlu kembali lebih sering berseru “Holopis Kuntul Baris. Gotong Royong buat kepentingan bersama”, seperti semboyan Bung Karno. 


sumber:
MAKNA KESAKTIAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

MAKNA KESAKTIAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

No Comments
Tepat tanggal 1 oktober, kita kembali memperingati hari yang sangat krusial bagi terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia.
Mungkin kini banyak yang lupa atau bahkan melupakan hari kesaktian Pancasila, sebab seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semain pesat, kita pun seakan terbius untuk melupakan sejarah yang sangat penting sebagai wujud terbentuknya dasar negara kepulauan, Indonesia.
Peringatan Kesaktian Pancasila ini berakar pada sebuah peristiwa tanggal 30 September 1965.
Konon, ini adalah awal dari Gerakan 30 September (G.30.S/PKI).
Oleh pemerintah Indonesia, pemberontakan ini merupakan wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.
Pada saat itu setidaknya ada enam orang Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta.
Namun, berkat kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan.
Maka, tanggal 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila dalam sejarah Republik Indonesia.
Makna Kesaktian Pancasila
Sebagai dasar negara, Pancasila tidak hanya merupakan sumber derivasi peraturan perundang-undangan.
Melainkan juga Pancasila dapat dikatakan sebagai sumber moralitas terutama dalam hubungan dengan legitimasi kekuasaan, hukum, serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.
Pancasila mengandung berbagai makna dalam  kehidupan berbangsa dan bernegara.

Makna yang pertama Moralitas, sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung pengertian bahwa negara Indonesia bukanlah negara teokrasi yang hanya berdasarkan kekuasaan negara dan penyelenggaraan negara pada legitimasi religius. Kekuasaan kepala negara tidak bersifat mutlak berdasarkan legitimasi religius, melainkan berdasarkan legitimasi hukum serta legitimasi demokrasi. Oleh karenanya asas sila pertama Pancasila lebih berkaitan dengan legitimasi moralitas.
Para pejabat eksekutif, anggota legislatif, maupun yudikatif, para pejabat negara, serta para penegak hukum, haruslah menyadari bahwa selain legitimasi hukum dan legitimasi demokratis yang kita junjung, juga harus diikutsertakan dengan legitimasi moral. Misalnya, suatu kebijakan sesuai hukum, tapi belum tentu sesuai dengan moral.
Salah satu contoh yang teranyar yakni gaji para pejabat penyelenggara negara itu sesuai dengan hukum, namun mengingat kondisi rakyat yang sangat menderita belum tentu layak secara moral (legitimasi moral).
Hal inilah yang membedakan negara yang berketuhanan Yang Maha Esa dengan negara teokrasi. Walaupun dalam negara Indonesia tidak mendasarkan pada legitimasi religius, namun secara moralitas kehidupan negara harus sesuai dengan nilai-nilai Tuhan terutama hukum serta moral dalam kehidupan bernegara.

Makna kedua Kemanusiaan, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” mengandung makna bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab, selain terkait juga dengan nilai-nilai moralitas dalm kehidupan bernegara.
Negara pada prinsipnya adalah merupakan persekutuan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat manusia di dunia hidup secara bersama-sama dalam suatu wilayah tertentu, dengan suatu cita-cita serta prinsip-prinsip hidup demi kesejahteraan bersama.
Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan norma-norma baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap lingkungannya.
Oleh Karena itu, manusia pada hakikatnya merupakan asas yang bersifat fundamental dan mutlak dalam kehidupan negara dan hukum. Dalam kehidupan negara kemanusiaan harus mendapat jaminan hukum, maka hal inilah yang diistilahkan dengan jaminan atas hak-hak dasar (asas) manusia. Selain itu, asas kemanusiaan juga harus merupakan prinsip dasar moralitas dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.

Makna ketiga, Keadilan. Sebagai bangsa yang hidup bersama dalam suatu negara, sudah barang tentu keadilan dalam hidup bersama sebagaimana yang terkandung dalam sila II dan V adalah merupakan tujuan dalam kehidupan negara. Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa pada hakikatnya manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat adil.
Dalam pengertian hal ini juga bahwa hakikatnya manusia harus adil dalam hubungan dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap lingkungannya, adil terhadap bangsa dan negara, serta adil terhadap Tuhannya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta pembagian senantiasa harus berdasarkan atas keadilan. Pelanggaran atas prinsip-prinsip keadilan dalam kehidupan kenegaraan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Makna keempat, Persatuan. Dalam sila “Persatuan Indonesia” sebagaimana yang terkandung dalam sila III, Pancasila mengandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara berupa suku, ras, kelompok, golongan, dan agama. Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi tetap satu sebagaimana yang tertuang dalam slogan negara yakni Bhinneka Tunggal Ika.

Makna kelima, Demokrasi. Negara adalah dari rakyat dan untuk rakyat, oleh karena itu rakyat adalah merupakan asal mula kekuasaan negara. Sehingga dalam sila kerakyatan terkandung makna demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam kehidupan bernegara. Maka nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam Pancasila adalah adanya kebebasan dalam memeluk agama dan keyakinannya, adanya kebebasan berkelompok, adanya kebebasan berpendapat dan menyuarakan opininya, serta kebebasan yang secara moral dan etika harus sesuai dengan prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara.
Seandainya nilai-nilai Pancasila tersebut dapat diimplementasikan sebagaimana yang terkandung di dalamnya, baik oleh rakyat biasa maupun para pejabat penyelenggara negara, niscayalah kemakmuran dan kesejahteraan bangsa dan negara bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan secara nyata.
Terlebih lagi hingga kini kita selaku bangsa tentulah malu terhadap para pendiri negara yang telah bersusah payah meletakkan pondasi negara berupa Pancasila, sedangkan kita kini seakan lupa dengan tidak melaksanakan nilai-nilai Pancasila yang sangat sakti tersebut.
Perilaku KKN, kerusuhan antar sesama warga negara, ketidakadilan dan ketimpangan sosial, berebut jabatan, perilaku asusila, serta berbagai perilaku abmoral lainnya adalah segelintir perilaku yang hanya dapat merusak nilai Pancasila itu sendiri. Kini, Marilah kita kembali junjung tinggi nilai-nilai Pancasila agar kita tetap dipandang sebagai bangsa dan negara yang beradab, beragama, beretika, dan bermoral.
KETIKA HAL YANG BENAR DISALAHKAN DAN YANG SALAH DIBENARKAN

KETIKA HAL YANG BENAR DISALAHKAN DAN YANG SALAH DIBENARKAN

No Comments
Di era sekarang ini, yang benar sekarang disalahkan, yang salah dibenarkan, yang tabu jadi hal biasa. apa maksudnya?

Singkat saja, apa yang lu lakukan sekarang kadang bisa dijudge sebagai hal yang salah, meskipun lu melakukan hal yang benar. Mungkin ada beberapa orang yang tidak setuju, tetapi, sekarang memang apa yang dianggap benar disalahkan. dari yang ringan, contoh nyatanya seperti saat kita berusaha untuk rajin dalam melakukan sesuatu, yang jadi komentar beberapa orang adalah "kerajinan" "sok rajin" "sok nyari muka" dan lainnya.

Dari hal yang sangat vital pun kadang dipermasalahkan, seperti dalam hal beribadah. Ada beberapa orang yang seringkali meninggalkan ibadah mereka, dan ketika ada yang begitu rajinnya, ada komentar juga seperti "sok suci" "masih beriman ternyata?" segitu rendahnya sesuatu yang benar?

Disaat yang lain, suatu hal yang salah dijadikan pedoman hal yang benar. Terkadang mereka yang hidup dengan kesalahan itu juga merasa senang, dan tetap melakukan kesalahan, entah mereka sadar atas kesalahannya atau tidak.
sebagai contohnya, lihat dari sistem perpacaran Indonesia, terutama para kaum muda.
Berapa pasangan yang sudah hamil diluar nikah? berapa pasangan yang sudah berpelukan? berapa pasangan yang sudah berciuman?

Ini mungkin seperti "apa urusan lu? yang pacaran gua, bukan lu" , ya, memang.
Tetapi, apa lu sadar, berpelukan, berciuman dan lainnya adalah hal yang dilarang? baik dari agama maupun sosial.
Kita tidak hidup di dunia barat, kita bukan orang yang berparadigma liberalis, dengan hukum yang membebaskan segala hal yang dilarang.

Kita hidup di dunia timur yang ketat dengan peraturan, adat budaya sosial dan agama.  apa lu mau dapat kenikmatan sesaat yang harus diganti dengan status sosial yang buruk?

Era sekarang, berciuman sudah seperti diwajibkan dalam berpacaran, bahkan bagi mereka yang belum berpacaran pun sudah mulai berangan-angan ingin berciuman.
Apa yang lu cari dari ciuman, pelukan, ataupun berhubungan diluar nikah? kenikmatan?
kalau ada yang bilang ciuman dan pelukan itu adalah tanda cinta, ya, memang ciuman dan pelukan itu tanda cinta. Nafsu berkedok tanda cinta.

Ada perasaan bangga dan senang saat lu udah melakukan hal hal diatas, tapi apa lu pernah ada perasaan bersalah saat melakukan itu? tidak akan pernah. sekali ada perasaan senang, lu ga akan menyesal, bahkan lu bakalan ketagihan melakukan hal hal itu.

tipikal, pacaran = pegangan tangan+rangkulan+belai rambut+belai pipi+cium pipi+cium bibir+pegang sana sini. hasil akhirnya? jebol. bodoh.

masih banyak hal lain yang bisa dijelaskan dalam pengartian tabu = benar = salah. tapi, hal hal diatas sudah cukup menjelaskan beberapa hal yang gua maksud.
CARA MEMASANG DAN MEMBUAT SCROLL PADA BLOG ARCHIVE [ARSIP BLOG]

CARA MEMASANG DAN MEMBUAT SCROLL PADA BLOG ARCHIVE [ARSIP BLOG]

No Comments
Hay sobat . Disini Asep akan berbagi tutorial kepada kalian mengenai Bagaimana Cara Memasang atau Membuat Scroll pada Archive Blog kita, yang biasanya di kenal dengan Scroll Naik-Turun, dengan kita memasang Scroll di Blog maka tidak akan memakan banyak tempat untuk Archive Blog kita, sehingga semua isi / konten (daftar isi) pada blog kita bisa di baca dan di lihat oleh pengunjung blog dengan tampilan yang dinamis, Nah, Kalian ingin tahu caranya bukan? yang hsilnya nanti seperti ini :

Atau kalian bisa melihatnya pada sidebar mazinu,, karena mazinu sendiri juga memasang! Yok langsung saja ikuti tutorial dibawah ini :

Cara Memasang Scoll pada Archive Blog
  • Login ke Blogger
  • Di halaman Dasbor, pilih Template
  • Kemudian pilih Edit HTML
  • Cari kode ini : <div id='ArchiveList'> lebih cepatnya gunakan CTRL+F
  • Setelah ketemu taruh kode <div style='overflow:auto; width:ancho; height:200px;'> ini tepat diatasnya kode <div id='ArchiveList'>
  • Kemudian beri kode tambahan </div> sebelum kode <b:include name='quickedit'/>
  • Selesai!
    Catatan : Sebelum kalian menggunakan tutorial ini sebelumnya kalian harus tambahkan HTML/Java Script - Blog Archive pada Tata Letak kalian!
  • Jika masih bingung kalian bisa melihat tata letak yang benar seperti dibawah ini :

<b:includable id='main'>
  <b:if cond='data:title'>
    <h2><data:title/></h2>
  </b:if>
  <div class='widget-content'>
<div style='overflow:auto; width:ancho; height:200px;'>
  <div id='ArchiveList'>
  <div expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_ArchiveList&quot;'>
    <b:if cond='data:style == &quot;HIERARCHY&quot;'>
     <b:include data='data' name='interval'/>
    </b:if>
    <b:if cond='data:style == &quot;FLAT&quot;'>
      <b:include data='data' name='flat'/>
    </b:if>
    <b:if cond='data:style == &quot;MENU&quot;'>
      <b:include data='data' name='menu'/>
    </b:if>
  </div>
  </div></div>
  <b:include name='quickedit'/>
  </div>
</b:includable>

Semoga Bermanfaat artikel yang saya post mengenai Cara Memasang Scroll pada Archive Blog ini!

MEMASANG FLAG COUNTER DI BLOG

No Comments
Berapa jumlah pengunjung blog sobat?? Bagi sobat blogger yang belum tahu saya sarankan untuk memasang widget ini. Namanya Flag Counter. Flag counter adalah visitor count yang menampilkan jumlah pengunjung blog dengan ciri khas menampilkan bendera negara setiap pengunjung. Sobat yang penasaran dan tertarik silahkan ikuti tutorial berikut.
1. Sobat kunjungi situs http://flagcounter.com 
Sobat akan melihat tampilan seperti berikut.

2. Seperti pada gambar, di situ sobat bisa mengatur tampilan dari flag counter tersebut sesuka hati.
Berikut beberapa menu editnya..
  • Top Countries : menampilkan jumlah pengunjung tiap negara dengan bendera negara asal pengunjung
  • Flag Map : menamplkan pengunjung dalam bentuk map aatau peta dunia seperti gambar berikut.
  • Mini Counter : menampilan counter dalam bentuk mini berupa pagaview blog.
  • Maximum Flag to Show : Jumlah bendera yang akan di tampilkan
  • Column of Flags : Jumlah kolom untuk counter
  • Label on Top of Counter : Nam dari counternya. bisa di ganti sesuai keinginan.
  • Background Color : Warna latar belakang
  • Text Color : warna teks
  • Border color : Warna garis tepi
  • Show Country Codes : Menampilkan kode setiap negara, misalnya amerika dengan kode US.
  • Show Pageview Count : Menampilkan jumlah pageview atau jumlah penelusuran halaman di satu blog
  • Show Number of Flags : Menampilkan seluruh jumlah bendera asal pengunjung
3. Setelah selesai ngeditnya, klik tulisan GET YOUR FLAG COUNTER. Kemudian sobat akan melihat tampilan seperti berikut.
4. Klik Skip, ambil kodenya, kemudian pasang ke HTML/Javascript blog sobat.
Cara Pemasangan :
Klik rancangan --> Elemen laman --> Tambah gadget --> HTML/Javascript
Masukkan kode kedalam kotak yang di sediakan kemudian klik save. 



Sumber:

CARA MEMBUAT WIDGET VISITOR DI BLOG

No Comments
Statistik pengunjung sepertinya perlu untuk beberapa blog terutama blog komersil seperti blok iklan atau blog yang menawarkan jasa iklan di blognya. Postingan saya kali ini adalah bagaimana caranya untuk membuat widget statistik pengunjung di blog.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk membuat widget statistik pengunjung di blog. Namun yang akan kita bahas hanya satu saja yaitu membuat widget blog dari layanan hitstats.com
kelebihan dan kekurangan
kelebihan
  • mudah dalam penggunaan
  • ringan di simpan di sidebar blog
  • aneka pilihan theme dan warna
  • statistik update realtime
  • ada 5 statistik yaitu visite todays, visits, page todays, pages, onlines.
kekurangan: selama saya menggunakan layanan ini tidak ada kekurangan atau failed yang berarti. Namun tidak ada sesuatu yang sempurna, sebab kesempurnaan hanya milik Dia.
langkah-langkah cara membuat widget statistik pengunjung di blog:
1. visite http://www.histats.com
2. klik register untuk daftar
keterangan
  • mail : nama email anda
  • mail confirm : nama email yang anda masukkan tadi
  • password: password anda
  • password confirm : password yang anda masukkan tadi
 3. setelah diisi klik continue

4. selanjutnya isi lagi data anda dan klik SAVE
5. maka akan tampil pesan berikut:

6. login ke email anda dan cek inbox mail lalu klik link confirm-nya, jika tidak ada di kotak masuk coba cek di spam.
7. klik link konfirmasinya.
8. dan selesai untuk registrasinya, selanjutnya langkah-langkah untuk memasang gadget satistiknya di blog anda. perhatikan langkah-langkah berikut:
  • setelah anda login di hitstats.com , scroll ke bawah dan anda akan di hadapkan pada tiga langkah cara menggunakan hitstas yaitu membuat akun website > dapatkan kode widget > masukkan kode widgetnya.
  • klik create website account
  • setelah anda selesai membuat account website selanjutnya klik  website anda dan klik counter code
  • klik add new counter
  • pilih 4 lines
  • pilih yang anda inginkan


  

  • klik cecklistnya lalu save 
  • selanjutnya untuk mengambil kodenya klik konter yang dibuat tadi
  • lalu lihat ke bawah dan copy kodenya di blog anda.
Demikian semoga berhasil,
Sumber: 

Stylo

Superb